MLM

Menjelang lulus SMA saya ditanya oleh seorang teman “mau kuliah atau gawe?” Sebagai anak muda yang masih bingung akhirnya saya jawab jujur “Teuing euy, hayangmah kuliah tapi ningali biaya(1)”. Si teman pun menjawab “hayu ngilu jeung urang, aya gawean(2)”. Hari itu selepas mengikuti perpisahan SMA saya balik ke rumah lalu ijin untuk menginap di rumah teman.

Setiba di rumah teman saya langsung diajak makan dulu lalu diajak keluar lagi, lokasinya waktu itu di belakang Bandung Indah Plaza ada semacam minimarket yang mempunyai halaman luas, dilihat dari luar banyak orang-orang bergaya eksekutif muda dengan kemeja, celana bahan, sepatu pantopel, dan sisiran rambut yang rapi.

Saya dikenalkan kepada seorang laki-laki yang sedang ngobrol dengan kelompoknya, saya lupa berapa jumlahnya yang jelas ada laki-laki dan perempuan seumuran saya sedang duduk lesehan tidak jauh dari pintu masuk minimarket. Saya dikenalkan kepada laki-laki yang duduk di tengah, saya lupa namanya yang saya ingat dia mengaku salah satu mahasiswa politeknik di Bandung.

Dari obrolan basa-basi mulailah obrolan mengarah ke pertanyaan-pertanyaan impian, “cita-cita mau jadi apa?”, “ada keinginan membahagiakan orang tua?”, “ingin naik hajiin orang tua?”, dan pertanyaan sejenis lainnya.

Setelah ngobrol panjang lebar tentang keuntungan ikutan “kerja” di situ saya dijanjikan jika rajin akan mendapatkan pasive income. Duduk-duduk, leha-leha, tapi duit ngalir. Baru lulus SMA dan dijanjikan seperti itu ya menarik.

Besoknya pas pulang ke rumah dan cerita ke babeh baru tahu kerjaan yang kemarin diceritakan sampai malam di emperan minimarket itu istilahnya MLM, kata babeh waktu itu, nge MLM itu pekerjaan gak jelas, jualan produk yang tidak terkenal, jasa bukan, tapi cuma disuruh nyari downline dengan iming-iming pasive income dari sanalah saya kenal dan tahu ada kegiatan mencari downline.

***

Sekitar bulan November atau Desember saya kedua kalinya ke Jakarta sendirian bukan urusan kerjaan beneran cuma main. Ketemu ama seseorang yang datang lansung dari Jogja dan ketemuan di sebuah acara. Besoknya setelah acara itu saya diajak nonton acara semacam konser di daerah sekitar GBK. Waktu itu nonton cukup banyak sekitar 5 orang. Siangnya langsung pulang ke Bandung.

Setelah kerja di Jakarta nonton acara itupun jadi cukup sering, ya dua kali lah dalam sebulan. Asalnya cuma 2 orang, lanjut jadi 3 orang, kadang 4 orang, dan kemarin jadi 5 orang. Ini lambat laun ko nambah, apakah ini juga semacam MLM?

(1) Gak tahu, maunya kuliah tapi lihat biaya dulu
(2) Udah ikut ama saya, ada kerjaan

Show Comments